adalah kegiatan memungut atau memetik buah kakao yang telah
masak dari pohon, untuk kemudian memecahnya dan mengambil biji-biji basah yang
terdapat di dalam buah. Panen dilakukan ketika buah menunjukan ciri-ciri masak
yakni perubahan warna alur kulit buah kakao dari hijau menjadi kuning atau dari
merah menjadi jingga. Ciri-ciri buah masak juga ditunjukan oleh tangkai buah
yang menjadi kering, adanya rongga antar biji dan kulit buah. Dalam kondisi
sedemikian, buah kakao yang masak tersebut, jika digoyangkan atau dikocok akan
mengeluarkan bunyi.
Di dataran rendah, buah menjadi masak setelah 5,5 bulan dari
awal proses penyerbukan, sedangkan di daerah dataran tinggi proses kemasakan
buah membutuhkan waktu sekitar 6 bulan. Perkembangan buah kakao pada 40 hari
pertama, akan menjadi sangat cepat sampai umur 75 hari. Selama
pertumbuhan embrio, lemak terakumulasi pada biji yang sedang berkembang,
pembentukan gula pada pulp terjadi selama 30 sd 40 hari sebelum kakao masak dan
siap di petik.
Panen buah umumnya dilakukan setiap 7 sd 14 hari sekali. Jika
pemanenan dilakukan pada intensitas lebih dari 14 hari sekali, kemungkinan
buah-buah yang kelewat masak dengan biji yang sudah mulai berkecambah akan
menjadi semakin besar. Biji-biji yang demikian memiliki kadar lemak yang rendah
dan tidak akan laku lagi untuk dijual.
Pemetikan dalam panen buah kakao dapat
dilakukan menggunakan pisau atau sabit yang bergalah. Pemetikan pada tangkai
buah dilakukan sedekat mungkin dengan buah karena tangkai buah akan menjadi
duduk buah dan duduk bunga pada proses produksi buah di fase panen berikutnya.
Pemetikan buah dengan cara dipuntir atau cara-cara yang dapat merusak tangkai
buah sebaiknya dihindari karena dapat menurunkan kuantitas panen pada periode
berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar