Untuk mengkondisikan agar iklim
mikro lahan penanaman sesuai dengan syarat tumbuh optimalnya, tanamankakao memerlukan
pohon penaung. Sesuai dengan habitat aslinya yakni hutan hujan tropis, pohon
penaung mutlak diperlukan oleh pertanaman kakao agar tujuan budidaya tanaman
yang pertama kali diusahakan oleh bangsa Indian Aztec ini dapat tercapai dengan
optimal.
Pohon penaung dalam usaha
budidaya tanaman kakao terbagi ke dalam 2 jenis, yakni pohon penaung sementara
dan pohon penaung tetap.
Pohon penaung sementara
Pohon penaung sementara adalah
pohon penaung yang dibutuhkan untuk menjaga kondisi iklim mikro pada lahan
penanaman kakao yang masih berumur muda alias masih belum berproduksi. Pohon
penaung sementara berfungsi untuk melindungi tanaman kakao muda yang cenderung
masih lemah dari tiupan angin yang terlalu kencang dan dari sinar matahari yang
terlalu terik.
Syarat pohon penaung sementara
yang dapat digunakan adalah pertumbuhannya tegak, perakarannya tidak terlalu
menyebar ke samping, kayunya lunak. Cepat tumbuh, dan sebaiknya merupakan
tanaman leguminosa. Jenis pohon yang dapat dijadikan sebagai penaung
sementara antara lain pisang, pohon turi, Felmingia congesta, Theprosia
candida, Crotalaria anagyroides, dan C. usaramoensis.
Pohon penaung tetap
Pohon penaung tetap adalah pohon
penaung yang dibutuhkan untuk menjaga kondisi iklim mikro pada lahan penanaman
kakao sepanjang hidupnya. Pohon penaung tetap berfungsi untuk menjaga atau
melindungi tanaman kakao produktif dari angin yang kecepatannya tinggi dan dari
intensitas penyinaran matahari yang terlalu besar.
Syarat pohon penaung tetap yang
dapat digunakan adalah pertumbuhannya cepat, percabangannya banyak sehingga
daya naungnya tinggi, tahan terhadap tiupan angin, tidak merupakan tanaman
inang bagi hama dan penyakit tanaman kakao, perakarannya dalam, serta bagian
tanamannya bisa dimanfaatkan untuk keperluan lainnya. Jenis pohon yan cocok
digunakan sebagai penaung tetap adalah lamtoro, sengon, dadap, Glyricidia
spium, petai, dan kelapa.
Posting Komentar